Bandara
Sore ini, aku mengingat bagaimana aku sudah meninggalkan rumah pada pagi hari untuk menemuimu. Iya, aku mengingat bagaimana aku bisa berakhir di bandara untuk mengantarmu. Ayy, dulu aku membenci tempat-tempat seperti terminal, stasiun kereta, bahkan rumah sakit sekalipun. Aku membencinya karena aku diharuskan mengantar kepergian seseorang tanpa pernah mendapat kepastian mereka akan kembali pulang. Namun pagi itu, aku tidak percaya bahwa aku berada di bandara untukmu. Aku mengingat bagaimana suhu pagi itu yang membuatku gigil. Aku mengingat betapa meronanya matahari yang sedang terbit, juga bagaimana resahnya kita karena waktu terasa semakin sempit dan kita akan berjarak ribuan kilometer jauhnya. Aku mengingat bagaimana raut wajahmu saat menatapku, aku mengingat genggaman tanganmu yang hangat, juga peluk yang malu-malu. Sayang, seperti yang kamu katakan bahwa dua bulan hanyalah waktu yang singkat dan kau akan segera kembali untuk menemuiku. Saat ini, juli sudah hampir berakhir sayan