Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Message

Kau, laki-laki yang selama ini ku banggakan pada teman-temanku. Laki-laki yang ku sangka dapat mengerti perasaanku, laki-laki yang ku sangka tak akan menyakitiku. Namun, semua perasangka terhadapmu salah, kali ini aku salah presepsi, Aku lupa bahwa kamu hanyalah manusia biasa, seseorang yang tak luput melakukan kesalahan. Aku yakin bahwa kau telah melakukan yang terbaik! Namun, lagi-lagi takdir tak bersahabat dengan hubungan ini. Aku tau, bahkan aku sadar kalau aku bukanlah perempuan sempurna yang selama ini kamu dambakan. Aku bukan perempuan seperti tokoh dalam novel atau film. Inilah aku dengan  seribu kekuranganku, maaf jika aku tak bisa membuatmu selalu bahagia. Apalagi dengan sifat cemburuku yang kadang berlebihan sehingga membuatmu merasa tak nyaman. Kini, Cerita kita telah usai. Tak ada lagi kita, yang ada hanya aku dan kamu. Kamu laki-laki yang baik, dan aku tau diluar sana banyak yang akan menyukaimu. Ditambah dengan postur tubuhmu yang menunjang sifatmu. Aku meng...

Menunggu Kabar

Coba tebak, apa saja yang aku lakukan ketika kamu sibuk dengan aktifitasmu? Hingga lupa caranya memberiku kabar. Ah, lagi-lagi aku harus menunggumu memberiku kabar, bagaimanapun juga aku harus bisa menunggumu, meskipun aku tau ini hal yang sangat membosankan menurutku. Namun, menunggumu memberiku kabar tak sebegitu membosankan untukku. Karna yang ku tunggu adalah seseorang yang ku sayang. Seharusnya kau bisa faham perihal berkabar. Sesibuk apapun kamu dengan aktifitasmu seharusnya kamu dapat menyempatkan dirimu untuk mengabarimu, sekedar untuk memberi kabar bahwa kau baik-baik saja, dan kau sedang sibuk sehingga tak sempat membalas pesanku, dengan begitu aku tak akan mengkhawatirkanmu. Terkadang, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu. Terutama tentang waktu untuk kita berdua. Kamu yang saat ini sedang sibuk dengan tugas-tugas dan terkadang, aku yang selalu berusaha menyempatkan waktu disaat aku sedang sibuk dengan tugas yang tak bisa aku tinggalkan. Namun, jika kau ...

Saya Pernah Mencintaimu Dan Kau Abaikan

Kalau aku tidak benar-benar menyayangimu, aku tak akan pernah merasakan luka ketika aku melihatmu bisa tersenyum tanpa beban dengannya. Memang, aku dan kamu pernah menjadi kita, pernah melewati hari bersamamu adalah hal yang menyenangkan bagiku. Namun, waktu yang membuat kita tak lagi dapat bersama. Kita pernah memiliki tujuan yang sama, namun kini semuanya hanya tertinggal disana. Dihari dan tempat dimana kau memutuskan untuk pergi dariku. Ya, keputusan yang sulit bagiku! Meng-iyakan dan menuruti permintaanmu itu membuatku harus bisa mengesampingkan egoku. Hal-hal yang kau lontarkan secara tak sengaja membuatku dilema. Apa yang harus aku pilih? Disatu sisi aku menyayangimu! Aku tak mau berakhir disini, namun disisi lain dia juga berhak bahagia dengan seseorang yang dia anggap sebagai pundi kebahagiaannya. Selang beberapa menit kemudian, aku memikirkannya. Dan alhasil aku akan mengesampingkan egoku. Jika aku benar menyayanginya aku akan dapat menerima apapun keputusannya agar ...

Tempat Pelampiasan

Ingat, bagaimana dulu kita bisa dekat lalu akhirnya kita memilih untuk berjalan pada jalan masing-masing? Ya, dulu kita memiliki banyak sekali persamaan. Sampai kita lupa bahwa tetap ada perbedaan yang ada, hingga tibalah perbedaan itu menampakkan wujudnya. Dulu, aku suka memandang matamu. Entah mengapa ada rasa nyaman yang terselubung ketika aku menatapmu. Meskipun, aku berkali-kali melarangmu untuk menatapku, aku melarangmu bukan karna aku tak mau dipandang. Hanya saja, aku malu ketika kau memandangku. Aku juga suka mendengarmu bercerita, meskipun cerita yang kau lontarkan tak begitu menarik. Namun, suaramu mampu membuatku nyaman, walau berjam-jam kau bercerita aku tak pernah bosan mendengarkanmu. Namun, kau datang ketika kau hanya membutuhkanku. Lalu kau pergi ketika apa yang kau mau telah ku turuti. Apa kau tak pernah berfikir? Ketika kamu datang aku merasa sangat senang. Namun, ada juga rasa sakit ketika aku mengetahui bahwa kehadiranmu hanya ada disetiap kau membutuhkank...

Kamu-

Kau sosok laki-laki yang ku kenal tangguh, laki-laki yang ku kenal tidak mudah putus asa untuk mempertahankan sesuatu. Kau  laki-laki yang baik juga ceria. Aku yakin, bahwa kelak akan ada seorang perempuan yang lebih baik dari perempuan-perempuan yang pernah berada di sampingmu. Kau berhak untuk bahagia setelah berjuang untuk mempertahankan seseorang. Akan ada pelangi yang muncul setelah hujan. Aku yakin, bahwa kau dapat keluar dari kubangan luka yang kau rasakan-Meskipun aku tak tahu pasti kapan kau bisa bangkit-Namun percayalah! Bahwa aku akan selalu setia mendengarkan semua ceritamu. Tenanglah, aku takkan menyalahkanmu untuk apa yang telah terjadi. Aku pernah terpuruk, oleh sebab itu aku tak ingin melihatmu terpuruk. Ingatlah, kau telah berjanji kepadaku untuk tidak terpuruk pada kubangan itu, kau telah berjanji untuk tetap tegar dan kuat. Dan aku yakin, kau  takkan mengingkari itu. Aku memang tak berada di sisimu, namun aku tau bagaimana keadaanmu dan apa saja yan...