Patah Hati
Aku pernah begitu mengagumimu. Hingga lupa, bahwa sesuatu yang berlebihan bisa memacu luka yang berlebihan pula. Mungkin, aku terlalu menyukaimu, hingga aku terus saja menyakinkan diriku bahwa kamu tetaplah seseorang yang sama saat kali pertama kita bertemu. Aku mengabaikan segala kesalahan-kesalahan yang kamu perbuat, hingga kamu dengan mudahnya melakukan kesalahan yang 'sama'. Aku selalu berharap ketika aku dan kamu berbuat kesalahan, maka aku dan kamu akan sama-sama memperbaikinya. Aku ingin 'kita' selalu bisa menjadikan kesalahan itu sebagai sebuah pelajaran agar kelak kita 'tidak' melakukan kesalahan yang sama 'berulang' kali. Namun ternyata, harapan ini seperti angin lalu bagimu. Kamu melakukan segala sesuatu yang kamu sukai tanpa memperhitungkan dampaknya. Berulang kali aku membangun kepercayaan pada 'hubungan' ini, namun berulang kali juga aku jatuh tersungkur tanpa adanya kamu sebagai penolong. Aku berusaha percaya kepadamu, pada jan...