Untuk Kai #2
Kai, aku merindukanmu. Banyak hal yang
ingin ku bagi denganmu, aku ingin menghabiskan banyak waktu denganmu, dan
percayalah bahwa ada puluhan pesan singkat yang ingin ku kirimkan, tapi
alih-alih mengirimkannya padamu aku justru mengirimkan pesan itu ke nomer
lamamu. Ya, bukan tak ingin mengirimkannya padamu, aku hanya takut. Takut jika
ternyata, aku hanya membuatmu terganggu.
Beberapa hari belakangan, hariku buruk. Ada
pergantian patner yang membuatku sibuk menyesuaikan, belum lagi beberapa
pekerjaan yang kadang membuatku burn out. Aku ingin mengabarimu, tapi melihat
chat sebelumnya masih belum dibaca membuatku harus mengerti bahwa mungkin kau sedang
sibuk atau harimu sedang buruk.
Kai, aku merindukanmu, sangat. Bahkan
lusa kemarin aku sempat bermimpi tentangmu, mimpi yang aneh. Iya aneh, karena
ini yang pertama. Pertama kali aku memimpikan seseorang, namun aku sadar bahwa
itu hanya mimpi, aku mengendalikan emosiku dimimpi itu, sampai pada akhirnya
aku bangun dan menangis. Aku tak pandai menjelaskannya, karena aku sendiri juga
tak paham kenapa bisa seperti itu.
Waktu itu aku menunggumu Kai, aku
menunggumu mengucapkan selamat ulang tahun atau sebuah doa atau bahkan sekedar basa-basi lewat pesan singkat. Namun ternyata,
harapanku terlalu tinggi. Aku lupa bahwa aku tidak seistimewa itu. Namun, sungguh,
jika boleh mengatakan; aku merasa cemburu. Kai, aku cemburu ketika kau
mengunggah foto seorang perempuan, mungkin kamu tak bermaksud apapun. Aku
bahkan tau bahwa aku tak memiliki hak itu, namun aku hanya manusia biasa dan
kamu tau itu.
Aku tak memintamu untuk mengerti
tentangku, aku tak memintamu untuk membenarkan segala salahku, tidak. Aku ingin
kamu, kamu yang paham dengan dirimu sendiri, kamu yang mengerti tentang apa
yang kamu inginkan. Kai, jika tingkahku membuatmu tidak nyaman, maka tolong
katakan. Aku tak ingin menyusahkanmu.
Aku kehilangan banyak kata, harap,
bahkan semangat. Kai, aku merindukanmu, juga peluk yang kau punya. Aku ingin
duduk disampingmu, aku ingin merebahkan segala gemuruh yang membuat kepalaku
menderita, sungguh. Ternyata, aku sedang tidak bak-baik saja dan berusaha untuk
tetap terlihat bahagia sangat melelahkan. Dunia, terasa sangat menyulitkan dan
aku hanya ingin menangis. Kai ...
Sby, september 2022
Komentar
Posting Komentar