Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

JEDA

Denganmu adalah pertaruhan paling besar yang pernah ku lakukan. Pertaruhan paling menyenangkan juga menyakitkan. Aku ingin mengajukan satu pertanyaan untukmu, menurutmu ini sudah tahun ke berapa sejak kita sedekat ini? Satu tahun? Dua tahun? Atau kamu punya jawabannya sendiri? Aku masih seperti ini, sejak kau pergi dengan meninggalkan kata –kata “Maaf, maaf karena aku sudah salah. Kamu harus bahagia, bahagia selalu ya.”. Aku tak pernah melupakannya, jelas, kau tau? hari itu aku dihibur banyak orang karena tiba-tiba menangis waktu jam kerja. Sudah beberapa tahun yang lalu dan hari ini aku masih disini. Aku masih menjadi perempuan keras kepala yang menunggumu kembali. Jika seseorang bertanya, mengapa aku menunggumu selama ini. Entahlah, aku juga tak mampu memberinya penjelasan atau bahkan sebuah jawaban. Entah aku yang terlalu bebal perihal rasa, atau mungkin karena aku memang tak pernah berusaha untuk beranjak pergi darimu. Harus ku akui, bahwa segala hal tentangmu selalu ku rawat denga...

Tentang rasa

 Suatu hari, aku pernah memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini. “Bagaimana jika waktu itu kita baik-baik saja? Apa yang akan terjadi hari ini?” “Apa yang saat ini sedang kita perdebatkan? Jarak? Waktu? Atau temu?” “Bagaimana dengan rasa yang kita miliki? Apa sudah berubah?” Namun, tak ku lanjutkan karena waktu itu kita memilih berhenti dan menyudahi segalanya. Lalu, apa kamu tau apa yang ku pikirkan selanjutnya? “Andai waktu itu kamu tidak menghubungiku, apa yang terjadi?” “Apa kita akan tetap baik-baik saja seperti hari ini?” “Atau akankah kita menjadi dua orang asing yang saling membelakangi?” Entahlah, aku tak mengerti kenapa tiba-tiba muncul banyak pertanyaan dalam isi kepalaku. Namun, aku bersyukur karena waktu itu aku membalas pesan singkatmu. Sebab hari ini tak akan pernah terjadi, jika waktu itu aku memilih abai. Aku pernah menunggu seseorang membalas pesan singkat pada dini hari, padahal sebelumnya jam tidurku selalu teratur. Aku berusaha menjadi pendengar ...

Aku

Aku tak sempurna, tapi bukankah aku selalu berusaha sebaik mungkin? Aku tak sempurna, tapi aku selalu berusaha untuk memenuhi janji yang ku buat Aku tak sempurna, dan kau tak akan menemukanku pada orang lain Aku memiliki banyak kekurangan, dan kamu tau itu Aku merindukanmu Aku merindukan pelukmu Ah, harus ku namai apa peluk dan kecup waktu itu? Waktu itu, aku sedikit kaget   saat kamu tiba-tiba mengecup kening serta pipiku Kau tau? itu kali pertama untukku Dan apa kamu tau? lagu photograph ed sheeran bukankah sangat mewakili cerita hari itu? Semenjak hari itu, photograph masuk list lagu yang ku dengar berulang kali Aku tak sesempurna yang kamu kira, namun percayalah denganmu aku selalu bersungguh-sungguh Denganmu, aku bahkan tak pernah memiliki batas waktu Entahlah, entah aku yang terlalu perasa atau memang aku yang terlalu bebal dengan diriku sendiri